Adakalanya cobaan dan ujian datang beruntun kpd seseorang.
Dia menderita berbagai kesulitan dan kesusahan yang terus menghimpit sehingga kehidupan menjadi sempit sampai kepada suatu kondisi dimana dirinya dicengkeram kesedihan dan kebingungan serta terjerembab kedalam kesulitan.
Semua itu adalah ujian dari Allah supaya org mu'min menempuh jalan syurga dengan cara yang wajar. Jika dia lulus dalam ujian, yaitu dengan bersabar dan mengharapkan balas hanya dari Allah, tidak pernah bosan dan putus asa, mengetahui bahwa semua itu bersumber dari qadha dan takdir Allah, maka dia ridho dan merasa tentram, dia akan mendapat perlindungan dari Allah, tersibaklah segala kebingungan, hilanglah dari dirinya kesedihan, dia bebas dari segala himpitan dan selamat dari segala penyakit. Dia akan memperoleh kemenangan yang nyata dan keberuntungan yang agung didunia dan akhirat. Pada saat itulah akan jelas dihadapan seorang mu'min yang bertakwa, bahwa cahaya akan muncul dari balik kegelapan, pertolongan akan datang dari kebingungan yang pekat, dan sesungguhnya semua kesulitan yang dia dapati adalah untuk kebaikan yang di-inginkanNya, dan bahwa jalan keluar ada didalamnya; pun,hal itu tidaklah dimaksudkan kecuali agar hamba yang jujur melepaskan hubungan dengan yang selain Allah dan mengikatkan hatinya hanya dengan Allah, yang dia yakini bahwa segala urusan ada di tangan Nya. (Al-Baqarah:214)
Dan mungkin kita masih ingat, makna ini secara jelas dalam kisah Ka'ab bin Malik dan dua sahabatnya r.a ketika mereka tidak ikut perang tabuk, dan Nabi memerintahkan manusia untuk memboikot mereka sehingga mereka ditimpa kesempitan, sebagaimana firman Allah di (At-Taubah:118) "Bumi telah menjadi sempit bagi mereka..."
Dan yang dikisahkan Al-Qur'an kepada kita tentang dilepaskannya para Nabi dan para wali-Nya dari berbagai kesulitan ketika kesulitan tsb mencapai klimaksnya. Betapa Allah memuliakan Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam kondisi-kondisi seperti ini, membuat kita optimis akan rahmat Alllah dan karamahNya ketika kita terjepit dalam bencana, terhimpit dalam penderitaan dan terkurung dalam kesulitan.
Jawaban dari tulisan diatas, adalah dari apa yg dijelaskan bahwa buah dari sabar itu adalah Ridha atas qadha-Nya, ketentraman , bahagia,terwujud nya kemuliaan, kehormatan dan kebaikan, berhak mendapatkan pembelaan dari Allah Azza wa jalla.
Segala himpitan yang menyesakkan dada akan sirna dengan dengan ridha
akan qadha-Nya. DAn kemenangan yg Allah berikan kepada hambaNya pada hari yang tiada bermanfaat harta dan anak kecuali orang-orang yang datang dengan hati yang selamat : Buah dari Sabar . Amiin
No comments:
Post a Comment